TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI
ANALISIS GEOSPASIAL
Disusun Oleh :
DIAN SARY
GULTOM
26010212190104
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
Pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis wilayah pengelolaan perikanan (WPP)
dengan memanfaatan WebGIS
Abstrak.
Pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan perlu memperhatikan daya dukung dan kemampuan
asimilasi wilayah laut, pesisir.Terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan No 1 Tahun 2009 mengenai Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
merupakan salah suatu upaya untuk mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan
yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk:
(1) Memperbaharui data dan informasi dasar Peta Wilayah Pengelolaan
Perikanandan (2) Mengaplikasikan teknologi WebGIS sebagai penyajian data
sumberdaya kelautan dan perikanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penyusunan basisdata spasial menggunakan PosgreSQL, analisis menggunakan
Sistem Informasi Geografi dan penyajian data dalam bentuk tampilan WebGIS.
Hasil kajian berupa data dan informasi yang dalam bentuk basis data spasial
dalam format WebGIS.
Pendahuluan
Pemanfaatan
dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan harus memperhatikan daya
dukung dan kemampuan asimilasi wilayah laut, pesisir. Kesinambungan
ketersediaansumberdaya merupakan kunci dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdayakelautan dan perikanan. Sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi
salah satu sumber pertumbuhan ekonomi penting karena: (a) kapasitas suplai
sangat besar, sementara permintaan terus meningkat; (b) pada umumnya output dapat
diekspor, sedangkan input berasal darisumber daya lokal; (c) dapat
membangkitkan industri hulu dan hilir yang besar,sehingga menyerap tenaga kerja
cukup banyak; (d) umumnya berlangsung di daerah;dan (e) industri perikanan,
bioteknologi dan pariwisata bahari bersifat dapat diperbarui(renewable
resources), sehingga mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
(Bappenas, 2007). Untuk memanfaatkan sumberdaya ikan Indonesia pemerintah
melalui Departemen Kelautan dan Perikanan mencanangkan kebijakan pengelolaan
sumberdaya ikan dalam rangka pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
Pengelolaan sumberdaya ikan
merupakan suatu aspek yang sangat menonjol disektor perikanan dan
ketidakmampuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan/sumberdaya perikanan dapat
berakibat menurunnya pendapatan sektor perikanan yang berasal dari sumber yang
ada. Kata “pengelolaan” yang dipakai adalah terjemahan dari kata “management”
yang dalam ilmu administrasi dijelaskan bahwa unsur pokok dari managemen adalah
meliputi P.O.A.C (Planning. Organizing, Actuating, Controlling). Unsur
inipun ada dalam fisheries management namun lebih luas dan prosesnya
sendiri cukup panjang. Dalam Guideline no.4 CCRF pengelolaan perikanan
didefinisikan sebagai berikut: Pengelolaan Perikanan adalah suatu proses yang
terintegrasi mulai dari pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi,
pengambilan keputusan, alokasi sumber dan implementasinya (dengan enforcement
bila diperlukan), dalam upaya menjamin kelangsungan produktivitas serta
pencapaian tujuan pengelolaan. Sistem Informasi Geografis menjadi alat penting
untuk pemodelan keruangan dalam analisis berbagai isu pesisir. Namun akses
terhadap hasil ini sangat terbatas oleh pemangku kepentingan yang ada. Oleh
karena itu diperlukan sinergi antara data GIS dan bantuan teknologi perangkat
lunak multimedia terkini untuk membantu tampilan yang interaktif dan mudah
diakses dalam hal ini adalah teknologi WebGIS. WebGISmerupakan Sistem Informasi
Geografi yang didistribusikan melalui jaringan komputer untuk integrasi,
diseminasi dan mengkomunikasikan informasi geografi secara visual melalui World
Wide Web (Peng and Tsou, 2003 dalam Jeong et al., 2011). Menurut
Prahasta (2007) WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan
menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital sertamenjalankan
fungsifungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan
internet. Diharapkan dengan memanfaatkan teknologi WebGIS ini dapat dilakukan
pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang lebih baik.
Bahan
dan Metode
Penelitian ini didahului dengan
pengumpulan data sekunder yang berasal dari berbagai institusi yang terkait
dengan sumberdaya laut dan pesisir. Data sekunder meliputi data wilayah
konservasi, sebaran sumberdaya laut dan pesisir seperti mangrove, lamun,
karang. Karakteristik pantai, material dasar laut. Diperlukan pula data
perikanan seperti Data Kapal Perikanan (Tonase dan Lokasi Penangkapan), Daerah
Penangkapan, Ijin Penangkapan (Jumlah dan lokasi perijinan, Sebaran Pelabuhan
Perikanan (PPS, PPN, PPP, PPI). Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data
dukung dalam menyusun profil karakteristik pada Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Hasil pengelopokan
tersebut dijadikan sebagai dasar dalam menyusun basisdata spasial WPP yang
disajikan dalam bentuk WebGIS. Hasil pengumpulan data dan literatur di rumuskan
ke dalam suatu basis data spasial yang interaktif. Untuk itu disusun suatu
tampilan data yang bersifat interaktif dan dapat diakses oleh berbagai
stakeholder kelautan dan perikanan yang membutuhkan peta dan informasi terkait
kelautan dan perikanan. Hasil penyusunan data yang dikumpulkan dalam bentuk
basis data spasial berbasis Web atau lebih dikenal dengan WebGIS. Pada kajian
ini menggunakan perangkat lunak opensources, mengingat belum tersedianya
perangkat lunak yang berlisensi.
Hasil
dan Pembahasan
Teknologi GIS (Geographic
Information System) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal
istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan
wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir
kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan
teknologi GIS ini. Mengingat belum tersedianya sarana perangkat lunak berlisensi,
maka pada kajian ini digunakan perangkat lunak gratis (freeware)
berbasis opensource.Saat ini ada beberapa teknologi yang dapat digunakan
untuk membangun sistem WebGIS. Hasil penyusunan data yang dikumpulkan dalam
bentuk basis data spasial berbasis Web atau lebih dikenal dengan WebGIS.
Analisis data dilakukan untuk memperoleh informasi spasial data sumberdaya
kelautan dan perikanan yang diperlukan. Data yang diperlukan terkait dengan 5
(lima) kelompok yang terdiri dariPeta WPP, Data Kewilayahan/Data Dasar, Data
Perikanan, Data Zonasi Wilayah, Data Tematik Kelautan. Data yang terkait dengan
kewilayah antara lain peta ZEE Indonesia, Peta Landas Kontinen diatas 200 mil
laut, Batas teritorial. Data yang terkait dengan perikanan seperti Data Kapal
Perikanan (Tonase dan Lokasi Penangkapan), Daerah Penangkapan, Ijin Penangkapan
(jumlah dan lokasi perijinan). Sebaran Pelabuhan Perikanan (Pelabuhan Perikanan
Samudera, Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Pendaratan Ikan). Data
kewilayah antara lain dan ALKI, batimetri. Dalam penyusunan suatu basisd ata
keruangan yang terdiri dari berbagai peta dan data tabuler, diperlukan suatu
perangkat yang mampu menyimpan dalam format basisdata. Penggunaan basis data
akan memudahkan dalam pengelolaan dan pembaruan (updating) data. Untuk
memudahkan dalam pengelolaan maka perlu disusun struktur dan pengelompokan data
sesuai dengan keperluan.